Sudah Dilihat : Kali
BANGKOK, KOMPAS.com - Thailand dengan ibu kotanya Bangkok sering dijuluki sebagai ”The Land of Smiles”, negeri yang ramah dan murah senyum (yim dalam bahasa Thai). Kota Bangkok yang dalam bahasa Thai disebut krung thep berarti city of angels atau kota para malaikat.Bangkok sebagai etalase negeri pun disebut-sebut sebagai kosmopolitan yang paling modern di antara metropolitan lain di bumi ini. Sebagai salah satu kota yang paling menarik dan merangsang wisatawan, terutama wisatawan asing, tahun lalu jutaan wisatawan asing mengunjungi negeri yang memiliki banyak magnet wisata itu.
Ketika orang masuk ke Bangkok, sama seperti daerah wisata lainnya di Thailand, dengan mudah menemukan yim itu pada warga setempat. Wisatawan menyebut Bangkok sebagai kota paling menarik dan merangsang. ”Tidak peduli ke mana saya pergi, saya akan selalu menebar yim yang ada dalam diri saya,” kata Khun Tem, warga Thai, seperti dikutip sebuah situs internet.
Dalam beberapa hari terakhir hingga Rabu (19/5), Thailand tidak lagi tersenyum. Bahkan, mungkin ”para malaikat”, makhluk Tuhan yang tak kelihatan itu, telah ”kabur” akibat pertempuran sengit antara tentara dan pemrotes ”Kaus Merah” sejak pecah bentrokan terbaru, Kamis (13/5).
Seorang dokter gigi, Teerawat Tussranapirom, dengan kaki gemetar turun dari apartemennya di lantai 20. Dia menyaksikan banyak orang yang terluka terdampar di trotoar dan seorang korban tewas dengan darah mengalir dari kepalanya yang bocor karena tertembus peluru tajam tentara.
Teerawat memotret wajah kota yang sedang ”murung”, berduka, menangis, dan memasangnya di akun jejaring Facebook. Dia tidak berani lebih jauh dari apartemennya sebab jalan-jalan lengang. Lagi pula yang terdengar adalah ledakan bom molotov, desingan peluru tajam, terlihat asap pekat yang membubung tinggi.
Kota yang penduduknya lembut dan murah senyum itu sedang rusuh. Banyak warga di sekitar Ratchaprasong—pusat bisnis yang menjadi perkemahan pemrotes yang ditumpas tentara hari Rabu—tidak mau keluar.
Wisatawan yang menginap di Hotel Dusit Thani dievakuasi. Garuda Indonesia untuk sementara mengalihkan penerbangan dari Bangkok sebab tingkat keterisian penumpang hanya 40 persen dari biasanya 75-80 persen. Kunjungan wisatawan pada 12-31 Maret turun 8,9 persen setelah Kaus Merah menduduki Bangkok pada 12 Maret. Padahal, sebelum protes berlangsung, yakni antara 1-11 Maret, tingkat kunjuangan naik 28,8 persen menjadi 379.924 dari periode yang sama pada 2009. (BANGKOK.COM/INFO-ASIA.COM/CAL)





0 komentar:
Posting Komentar
Diharapkan Berkomentar pada hal-hal yang positif, bernilai manfaat, no spam